Saturday, October 10, 2009

Ronggeng Dukuh Paruk

Sinopsis Ronggeng Dukuh Paruk
Sebuah perkampungan di Banyumas yang memiliki budaya yang terkenal dengan ronggengnya. Namun sudah 11 tahun belakangan ini Dukuh Paruk tidak pernah lagi terdengar suara calung dan ronggengnya, selama itu pula disana terjadi kekeringan, pada siang hari terik matahari sangat menyengat. Kekeringan melanda desa tersebut. Penduduk desa hanya dapat menanam singkong untuk dijadikan sebagai makanan mereka. Ada seorang anak gadis bernama Srintil, sejak kecil dia seorang yatim piatu dan tinggal bersama kakeknya bernama Sukarya.

Peristiwa tempe bongkrek yang menyebabkan ayah dan ibu Srintil meninggal dunia. Orang tua Srintil adalah pembuat tempe bongkrek, pada suatu hari tempe bongkrek buatan mereka beracun,yang menyebabkan warga desa keracunan. Warga menuntut orang tua Srintil, karena tempe bongkrek yang dibuat oleh orang tua Srintil yang menyebabkan anak-anak dan warga menjadi sakit. Tidak percaya akan tempe bongkrek buatan mereka beracun, ayah Srintil memakan tempe bongkreng tersebut, kemudian istrinya mengikuti apa yang dilakukan oleh suaminya. Hingga beberapa saat, mereka meninggal dunia. Srintil adalah gadis muda yang memiliki indang keronggengan, ia adalah penerus ronggeng di Dukuh Paruk. Ketika kakeknya mengetahui ketrampilan Srintil dalam menari ronggeng. Lalu Srintil diserahkan kepada pengasuh ronggeng yang bernama Ki Kartareja dan istrinya saat berusia 14 tahun. Ritual untuk menjadi ronggeng tidaklah mudah yaitu hal pertama kali yang harus dilakukan oleh calon ronggeng adalah ritual mandi di perkuburan. Kedua yaitu bukak kelambu, dimana calon ronggeng akan disayembarakan dan siapa saja laki-laki berhak menikmati virginitas. Ketika Rasus mengintip di balik rumah Srintil. Ketika itu Srintil merangkul tubuh Rasus, rasa kehangatan dan gemetar menjadi satu. Mereka kemudian melakukan persetubuhan. Setelah kejadian itu Rasus meninggalkan Dukuh Paruk. Saat ini Srintil telah menjadi ronggeng yang diminati dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh warga desa. Diantara banyak ronggeng yang ada di Dukuh Paruk, namun hanya Srintil yang menjadi Primadona diantara ronggeng yang lain. Kecantikan dan daya tarik yang dimiliki Srintil membuat banyak laki-laki berduit ingin menikmati birahi Srintil. Siapapun yang berduit boleh menikmati birahi Srintil, dan Nyai Kartareja biasanya membujuk Srintil agar mau melayani laki-laki berduit itu.Rasus seorang pemuda yang telah lama meninggalkan desa, ia ingin mengganti gaya hidup warga desa Dukuh Paruk. Ia ingin tak ada lagi menyelamatkan hidup Srintil dari perampok serta menangkap perampok yang ingin merenggut harta benda beserta kopral pujo dan sersan Slamet. Pagi haripun tiba, ia ingin membuka lembaran baru, ia harus meninggalkan Dukuh Paruk. Akhirnya ia diangkat menjadi tentara oleh sersan Slamet. Srintil mulai menyadari, bahwa hidupnya kurang utuh tanpa kehadiran seorang laki-laki. Keadaan yang begitu tak pasti membuat hati Srintil menjadi kecewa. Srintil mulai menolak untuk naik ke atas pentas. Istri Kartareja harus susah payah agar Srintil mau lagi meronggeng, dengan beberapa mantra. Akhirnya Srintil menemukan dirinya kembali yang utuh sebagai ronggeng pada acara agustusan di Kecamatan Dawuan. Malapetaka datang di tahun itu. Dukuh Paruk dibakar, Srintil dan rombongan calung ditahan dan di vonis sebagai manusia yang telah mengguncangkan negara. Srintil memiliki anak asuh bernama Goder. Seorang anak Dukuh Paruk melihat para pengukur tanah yang akan mengukur tanah untuk dijadikan saluran pengairan dan bendungan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Bajus. Pada suatu hari Bajus dan anak buahnya pergi ke kedai minuman. Disana ia mendapatkan keterangan bahwa Srintil adalah ronggeng Dukuh Paruk. Srintil kedatangan pejabat desa yang mengantarkan undangan perihal tanah atas nama Goder. Kemudian Srintil dan Goder pergi ke balai desa. Disana ia berkenalan dengan Bajus. Srintil menyuruh sakum untuk pergi ke pasar. Dalam perjalanan pulang Sakum bertemu dengan Rasus. Srintil yang dari tadi menunggu Sakum, ia terlihat cemas karena Sakum belum pulang juga. Ia heran ketika Sakum datang dengan Rasus yang menuju rumahnya. Kemudian Rasus pergi ke pancuran. Keesokan harinya ia harus pergi dari kampung halamanya untuk menjalankan tugas. Suatu hari Srintil diajak bertamasya oleh Bajus. Hubungan merekapun semakin akrab. Nyai Kartareja dan Srintil berangkat ke Dawuan untuk menghadiri rapat bersama Bajus. Disana Srintil disewakan hotel oleh Bajus. Bajus menunggu seseorang dari Jakarta yaitu Pak Blengur. Kemudian mereka menghadiri rapat. Dalam rapat tersebut, Bajus memperoleh proyek yaitu di Dukuh Paruk. Sepulang dari rapat, mereka pergi ke penginapan Srintil. Bajus meminta tolong, agar Srintil mau menemani Pak Blengur. Tetapi kehendak Bajus terus ditolaknya. Tidak ingin bosnya kecewa, Bajus mempunyai ide. Ia mengatakan pada bosnya bahwa Srintil sedang datang bulan. Sementara itu, hari hampir libur. Semua teman Rasus sudah berbelanja untuk anak istrinya, paling tidak untuk pacar dan keluarganya. Rasus pulang kerumah Nyai Sakarya, dia menjumpai Srintil yang amat menyakitkan hatinya karena Srintil sudah menjadi gila semenjak dihotel bersama Bajus dan Pak Blengur. Segala usaha telah di coba untuk menyebuhkan Srintil, tetapi tak ada hasilnya. Pagi-pagi saat matahari terbit, Rasus telah berpakaian rapi. Kemudian berangkat kerumah Srintil untuk memandikannya. Kemudian ia didandani oleh Nyai Kertareja. Kemudian Srintil dibawa oleh Rasus ke rumah sakit jiwa

No comments:

Post a Comment